| 0 comments ]

Meski terus menjadi perdebatan banyak pihak, kebijakan mengenai Ujian Nasional (UN) tahun 2012 tidak berubah.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemdiknas, Khairil Anwar, menyatakan kebijakan UN tidak akan berubah. Dan sepengetahuannya belum ada arahan dari Mendiknas untuk melakukan perubahan kebijakan UN.

"Kebijakan UN sebagai penentu kelulusan tidak akan berubah dengan porsi 60:40, namun secara teknis akan terus disempurnakan. Dan juga akan kita kaji mengenai tingkat kesulitan soal, distribusi dan pengamanannya," tutur Khairil, Senin (26/9).

Meski begitu, untuk menjamin kualitas UN agar mengalami peningkatan kualitas di setiap tahunnya, Balitbang Kemdiknas bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menggelar lokakarya nasional dengan tema "Manajemen Penyelenggaraan Ujian Nasional 2012: Peningkatan Kualitas, Akseptabilitas, dan Kredibilitas Ujian Nasional".

Lokakarya nasional ini digelar di Bogor selama tiga hari, 23-25 September 2011, dan dihadiri oleh seluruh pihak terkait. Seperti seluruh Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia, perwakilan guru, komite sekolah, dewan pendidikan dan lain sebagainya.

"Lokakarya ini merupakan forum diskusi perumusan untuk UN yang lebih baik. Karena UN ini sendiri mendapat dukungan beragam pihak," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal, saat membuka lokakarya tersebut, Jumat (23/9), di Kantor Pusat Kemdiknas, Jakarta.

Fasli menjelaskan, dalam lokakarya ini, nantinya secara khusus akan dibicarakan mengenai evaluasi UN sebelumnya seperti memperbaiki organisasi, manajemen, dan mekanisme penyelengaraan UN tahun depan. "Ini untuk mendapatkan hasil ujian yang berkualitas, kredibel dan akseptebel. Juga mampu meningkatkan kejujuran," ujar Fasli.
Read More...

| 0 comments ]

Soal-soal matematika Ujian Nasional SMK (UN SMK) sangat diperlukan oleh para guru pembimbing dan siswa calon peserta UN SMK dikarenakan soal mata pelajaran ini sering dipandang sulit sehingga bisa membuat para siswa psimis dalam memperoleh hasil UN SMK. Dari empat mata pelajaran yang diujikan dalam UN SMK, matematika perlu dipelajari dan dipersiapkan sebaik mungkin sehingga semua kendala atau kesulitan siswa bisa diatasi. Situs Ujian Nasional ini berkomitmen menyediakan kumpulan Soal Matematika UN SD yang bisa didownload oleh para pengunjung. Saran kami sebenarnya janganlah terlalu berlebihan memandang kesulitan mata pelajaran yang banyak mengandung rumus ini karena mata pelajaran yang lainnya pun perlu dikuasai dengan baik oleh para calon peserta UN SMK apabila ingin lulus ujian nasional.

Download Soal Matematika UN SMK



Read More...

| 0 comments ]

Soal-soal matematika Ujian Nasional SMA (UN SMA) sangat diperlukan oleh para guru pembimbing dan siswa calon peserta UN SMA dikarenakan soal mata pelajaran ini sering dipandang sulit sehingga bisa membuat para siswa tidak optimis dalam memperoleh hasil UN SMA. Dari enam mata pelajaran yang diujikan dalam UN SMA (Program IPA/IPS/Bahasa/Keagamaan), matematika perlu dipelajari dan dipersiapkan sebaik mungkin sehingga semua kendala atau kesulitan siswa bisa diatasi. Situs Ujian Nasional ini berkomitmen menyediakan kumpulan Soal Matematika UN SMA yang bisa didownload oleh para pengunjung. Saran kami sebenarnya janganlah terlalu berlebihan memandang kesulitan mata pelajaran yang banyak mengandung rumus ini karena pelajaran lainnya pun perlu dikuasai dengan baik oleh para calon peserta UN SMA apabila ingin lulus ujian nasional.

Download Soal Matematika UN SMA



Read More...

| 0 comments ]

Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2011/2012 sekitar 8 bulan lagi. Setiap sekolah jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri seperti melakukan kegiatan pemantapan kepada siswa. Dan mendekati pelaksanaan UN, persiapan semakin ditingkatkan baik persiapan administratif maupun uji coba (Try Out) UN. Bahkan tidak cukup di sekolah, banyak orang tua pun memasukkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga bimbingan belajar agar anak-anak mereka benar-benar siap menghadapi UN.

Kendati sekolah telah banyak melakukan persiapan menjelang UN, tidak dapat dipungkiri biasanya tensi ketegangan meningkat. Satu hal yang sama-sama dikhawatirkan yaitu takut ada siswa yang tidak lulus UN. Hal ini adalah perasaan yang wajar dan dapat dialami siapapun. Oleh karena itu, di sini soft skill atau kecerdasan emosional seseorang akan sangat berperan.

Ketika guru sibuk mengasah hard skill siswa dengan memberikan kumpulan latihan-latihan mata pelajaran UN, hal yang tidak kalah pentingnya adalah melatih soft skill-nya. Hard skill berkaitan penguasaan ilmu pegetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan ilmunya. Sedangkan soft skill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skill) yang mampu mengembangkan unjuk kerja maksimal (Dennis E. Coates). Soft skill disebut juga sebagai keterampilan lunak berupa sifatsifat atau karakter positif yang terinternalisasi dalam diri seseorang.

Soft skill erat kaitannya dengan kecerdasan emosional. Dani Ronnie M. (2006:96) mengatakan bahwa kecerdasan emosional, secara sederhanya dapat dikatakan sebagai kepekaan mengenali dan mengelola perasaan sendiri (self awareness) dan orang lain (empathy). Soft skill menjadi faktor kunci terhadap kesuksesan seseorang. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kesuksesan seseorang 80 persen ditentukan oleh soft skill (kecerdasan emosional) sedangkan kemampuan intelektual hanya 20 persen saja.
Dengan demikian, berkaitan persiapan UN, peningkatan soft skill siswa menjadi hal yang sangat penting. UN tidak hanya berkaitan dengan bagaimana siswa menjawab sejumlah pertanyaan pada Lembar Jawaban Komputer (LJK), tetapi juga berkaitan dengan kesiapan mental (soft skil) siswa menghadapi UN.

Sejumlah soft skill yang perlu ditanamkan kepada siswa antara lain; pertama, ulet dan sungguh-sungguh. Hasil yang baik akan ditentukan oleh sejauhmana keuletan seseorang dalam melakukannya. Jika dia melakukannya asal-asalan atau asal jadi, maka hasilnya juga pasti tidak akan optimal. Oleh karena itu, sifat ulet dan sungguh-sungguh sangat penting ditanamkan kepada siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, seseorang kadang-kadang dihadapkan pada tantangan dan hambatan baik dari dalam diri maupun dari luar. Hambatan dari dalam diri misalnya rasa malas dan kurang motivasi, sedangkan hambatan dari luar misalnya lingkungan yang kurang mendukung dan kendala teknis lainnya.

Kedua, kerja keras dan menghargai waktu. Sebuah kesuksesan butuh kerja keras. Tidak ada keberhasilan yang dicapai dengan berpangku tangan. Sukses tidak datang dengan sendirinya. Sukses butuh cucuran keringat dan pengorbanan. Orang yang suka bekerja keras akan sangat menghargai waktu. Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu, sebaliknya akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya demi menghasilkan karya terbaiknya karena sebagaimana pepatah bijak, waktu ibarat pedang, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka kita yang terperdaya oleh waktu. Sukses adalah hasil yang dicapai oleh orang-orang yang bekerja keras dan menghargai waktu.

Ketiga, inisiatif dan kreatif. Seseorang yang ingin sukses tidak terlalu bergantung kepada arahan pihak lain. Dia akan memiliki inisiatif dan kreativitas. Dia merasakan sukses sebagai suatu kebutuhan bukan paksaan dari pihak lain. Begitupun siswa yang ingin sukses menghadapi UN, dia akan memiliki inisiatif dan kreativitas untuk mau belajar baik sendiri-sendiri maupun secara berkelompok. Hal ini yang tampaknya belum muncul di kalangan siswa karena pada umumnya siswa mau belajar jika dipaksa-paksa atau diawasi oleh guru.

Keempat, kerjasama. Disamping sebagai individu, manusia juga adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain ketika menghadapi kesulitan. Oleh karena itu, manusia tidak bisa egois, harus mau hidup bermasyarakat, dan membangun solidaritas dengan sesamanya. Berkaitan dengan pelaksanaan UN, siswa mungkin saja menghadapi kesulitan ketika belajar sendiri, oleh karena itu dia perlu untuk meminta bantuan guru atau teman-temannya untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapinya. Sifat kerjasama akan menanamkan kepada siswa untuk mau saling membantu karena kesuksesan yang hakiki adalah ketika seseorang bisa bermanfaat bagi yang lainnya.

Kelima, tanggung jawab. Dalam persiapan UN, biasanya guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari buku-buku latihan soal UN. Buku tersebut selain digunakan untuk pengayaan di sekolah, juga diminta untuk dipelajari siswa di rumah. Oleh karena itu, siswa perlu untuk memiliki rasa tanggungjawab untuk mengerjakan soal-soal latihan tersebut. dan jika menghadapi kesulitan, bisa meminta bantuan guru atau teman-temannya.

Keenam, optimistis dan percaya diri. Islam mengajarkan kita untuk selalu optimistis dalam menghadapi masalah atau mengerjakan suatu tugas. Optimistis menjadi tenaga yang luar biasa bagi seseorang dalam mencapai kesuksesan. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Tidak dapat dipungkiri ketika menghadapi UN, muncul kekhawatiran tidak lulus. Dan ketika ada yang tidak lulus, siswa tidak siap mental sehingga muncul berita di media, ada siswa yang sampai bunuh diri karena malu dan tertekan tidak lulus UN. Sebuah pepatah arab mengatakan "wan jadda wajadda" yang artinya barang siapa bersungguh-sungguh maka dia akan mencapai apa yang dia inginkan, dan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya mengingatkan tentang pentingnya niat karena segala pekerjaan tergantung kepada niatnya.

Ketujuh, jujur. Tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan UN selalu diwarnai penyimpangan. Antara lain tersebarnya kunci jawaban di kalangan siswa walaupun kadang-kadang kunci jawaban palsu. Karena itu, sifat jujur sangat penting untuk ditekankan kepada siswa. Jangan sampai untuk mengejar kelulusan, dia mengorbankan kejujuran. Prestasi yang dicapai dengan mengorbankan kejujuran tentunya akan tidak akan bermakna dan membanggakan, justru akan membohongi diri sendiri.

Kedelapan, tawakkal. Ketika semua usaha atau persiapan UN sudah dilaksanakan, maka kita tinggal berdo'a dan bertawakkal kepada Allah. Kita sebagai manusia hanya bertugas untuk mengoptimalkan ikhtiar, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Semua usaha yang dilakukan akhirnya bermuara kepada takdir dan ridha Allah. Hanya kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik kepada kita, dan Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak mau mengubah nasibnya.

Itulah delapan soft skill siswa yang perlu ditingkatkan menjelang UN. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada para pendidik dan kepada siswa untuk memberikan hasil terbaik bagi kita. Amiin.
Read More...

| 0 comments ]

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tingkat kesulitan ujian nasional tahun depan harus dinaikkan. Ujian nasional beberapa tahun ke belakang cenderung 'lembek'. Padahal, ujian nasional merupakan gerbang pelajar menuju perguruan tinggi, maka standarnya setiap tahun harus disesuaikan.



"Jangan sampai lulus ujian nasional dengan mudah, tapi tidak diterima di perguruan tinggi mana pun," kata JK saat ditemui usai menghadiri "Presidential Lecture Serier" di Aula Barat ITB, Bandung, Sabtu (20/8).



Menurut JK, untuk membangun bangsa yang mandiri dibutuhkan kualitas SDM yang memadai. Salah satu indikatornya adalah melalui pendidikan. Untuk itu, standar pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan saat ini.



"Jangan lupa, ilmu pengetahuan terus berkembang. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan, standar SDM-nya harus ditingkatkan," kata JK. Salah satu cara untuk menjaga standar pendidikan dan mutu SDM adalah menaikkan tingkat kesulitan pada ujian nasional atau meningkatkan nilai minimum kelulusan.



"Setiap tahun ujian nasional harus lebih sulit. Jadi, tahun depan, ujian nasional harus lebih sulit dari tahun ini," tuturnya. Hal ini, menurut Kalla, salah satu cara untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan standar nasional. "Tujuannya, agar lima tahun ke depan, tingkat kesulitan ujian kita sama dengan soal ujian di Malaysia atau Singapura," kata JK.



Menurut JK, indikator kesuksesan ujian nasional berbanding dengan kualitas mahasiswa yang terus meningkat. "Jika semakin hari ujian nasional semakin mudah atau tingkat kesulitannya sama saja, maka mutu SDM kita pun akan ikut menurun," katanya.



Kenyataan tingkat kelulusan ujian nasional tingkat SMA tahun 2011 yang hampir seratus persen itu tidak akan ada artinya jika tingkat kesulitannya sama saja dengan tahun lalu. "Kalau kesulitan ditingkatkan lalu ada yang tidak lulus, itu risiko. Makanya, ini justru akan memacu dan mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka," kata Kalla.





Read More...